WELCOME TO JAVA ISLAND          WELCOME TO JAVA ISLAND          WELCOME TO JAVA ISLAND          WELCOME TO JAVA ISLAND          WELCOME TO JAVA ISLAND          WELCOME TO JAVA ISLAND          WELCOME TO JAVA ISLAND          WELCOME TO JAVA ISLAND          WELCOME TO JAVA ISLAND          WELCOME TO JAVA ISLAND          WELCOME TO JAVA ISLAND          WELCOME TO JAVA ISLAND         



Beri komen pada berita yang anda senangi
          dan jadikan berita anda menjadi berita paling populer di blog ini 

Sabtu, 18 September 2010

Liga Primer Indonesia Pesaing ISL

Bertempat di kediamannya di Jalan Jenggala 1, Senopati, Jakarta, Jumat (17/9), pengusaha Arifin Panigoro menggagas terbentuknya Liga Primer Indonesia. Liga sepak bola ini merupakan kompetisi yang pembentukannya berdasarkan kesepakatan para klub.

Arya Abhiseka, dari tim perumus Liga Primer Indonesia (LPI) menjelaskan sedikit banyak dari liga yang disebut sebagai tandingan dari Liga Super Indonesia itu.

"Ini momentum awal reformasi sepak bola yg sangat penting. Semua klub itu susah cari duit seusai kompetisi, Arema aja dua kali juara tapi akhir kompetisi punya utang Rp5 miliar. Kita bisa selamatkan negara minimal Rp600 miliar per tahun. Pemerintah juga seharusnya melarang menggunakan APBD, agar uang rakyat terselamatkan. Makanya kita coba buat kompetisi ini," jelasnya tentang awal mula munculnya gagasan pembentukan LPI.

Gagasan adanya liga tandingan ini sedikit banyak menimbulkan kontroversi, karena itu yang paling dikhawatirkan adalah respon dari klub-klub yang ada.

"Responnya sangat baik karena ini alternatif pemikiran di antara masalah-masalah saat ini. Boleh dikatakan klub-klub saat ini sedang pailit. Tidak ada klub yang untung, kita berharap Arema kemarin bisa untung tapi ternyata tidak. Kalau kita tidak menggunakan APBD, saya kira ini sangat baik, arah pemikiran yg baik," jelasnya tentang respon para klub.

Salah satu kekhawatiran lagi adalah legalisasi dari kompetisi ini.

"Ini tidak legal karena bukan di bawah PSSI. Kita ingin memberikan kesan bahwa klub memberikan pendapatan untuk mandiri. Adapun penggunaan APBD itu harusnya untuk klub-klub di daerah saja, bukan klub nasional. Ini bukan merupakan perlawanan tapi supaya bisa berpikir lebih baik, ini harus didukung."

Arya mengatakan keseriusan dari gagasan ini sudah terlihat karena mereka sudah merencanakan dengan matang kalau bulan Oktober nanti kompetisi ini sudah dimulai.

Dia juga langsung menjelaskan tentang sistem dari kompetisi itu, "Tidak akan jauh berbeda. Ada 20 klub yang berlaga dengan sistem home dan away. Untuk mempermudah proses tidak akan perbedaan drastis, semua kira-kira sama."

Dalam pertemuan kemarin sudah ada para wakil klub yang hadir, yaitu dari PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persija Jakarta, PSMS Medan, Persipura Jayapura, Semen Padang, Persitara Jakarta Utara, PSPS Pekanbaru, PSS Sleman, Persijap Jepara, PSIS Semarang, Persema Malang, Deltras Sidoarjo, dan Persibo Bojonegoro.

Sementara, ada lima klub lain yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Tapi penyelenggara mengklaim bahwa mereka juga mendukung pembentukan LPI. Lima klub itu adalah Sriwijaya FC, Persita Tangerang, Persib Bandung, Persis Solo, dan Mitra Kukar.

Dia juga yakin kalau gagasan ini akan disambut dengan baik oleh masyarakat.

"Setidaknya ini adalah sebuah inisiatif apakan fair play sudah terjadi di negara kita. Kami akan berusaha lebih transparan. Bedanya pada kepemilikannya. ISL 90% dimiliki oleh PSSI, kalau LPI seluruhnya dimiliki oleh klub. Tidak ada lagi bantuan dari APBD. Semuanya tergantung dari tiket dan penonton. Soal sponsor itu semuanya akan otomatis jika sebuah klub bisa memperlihatkan kredibilitasnya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Post